Monday, January 27, 2014

Barakallah, Fachrie! ^^

Tulisan ini bukan merupakan resensi buku maupun film Ayat-ayat Cinta dimana tokoh Fahri menjadi pemeran utamanya. Terlebih hendak menceritakan kisah-kasih Fahri - Aisyah di dalamnya. Tulisan ini semata-mata tulisan singkat ungkapan rasa bahagia atas pernikahan Fachrie - Hanifah, Ahad, 26 Januari 2014 kemarin.

Muhammad Fachrie, nama lengkapnya. Tak ingat secara persis sejak kapan saya mengenalnya. Sebatas kenal beliau sebagai Wakil Presiden Mahasiswa BEM IT Telkom 2009. Lalu semakin akrab mengenal beliau saat sama-sama menjadi penghuni Masjid Syamul 'Ulum,
dimana ia berjuang menyelesaikan Tugas Akhir.


Kanda Fachrie, sapaan akrab saya terhadap dirinya. Tak jarang pula saya memanggilnya dengan sapaan akrab "blee..", yang menjadi sapaan akrab para penghuni MSU saat itu. Mungkin kesannya agak kurang sopan dengan panggilan seperti itu, namun karena saking akrabnya ya jadi panggilan akrab seterusnya hingga kini. ^^


Pegawai & Penghuni MSU 2010-2011
Fachrie: Bawah - Ketiga dari kiri

Kembali lagi ke Fachrie. Banyak hal yang saya pelajari dari beliau. Dibalik wibawanya sebagai mantan wapresma, ternyata banyak menyimpan sisi ke-ble'e-an. (Ampun, Kandaaaa! :p) Namun dibalik ble'enya itu juga beliau baik banget lho. Aseli, baiiiik banget! (Traktir bole lah, kandaaa :v).

Banyak sekali kontribusi beliau selama menjadi penghuni bayangan MSU. Kenapa 'bayangan'? Katanya, bliau ini ngga ikut rekruitasi penghuni MSU. Namun karena sering tinggal di MSU di masa tingkat akhir, sampai keterusan menghuni hingga lulus. Berbagai  masukan-masukan dari beliau ketika syuro penghuni MSU tentunya memberi banyak manfaat bagi MSU. :)


Reuni Alumni - Penghuni, April 2013
Fachrie: kedua dari kiri
Selain candaan bersama Kak Fachrie, banyak juga obrolan-obrolan dengan beliau yang inspiratif. Terutama Kak Fachrie ini sering berbagi cerita dan nasihat mengenai Masa Depan *IfUknowWhatImean :p. Banyak saat kebersamaan dengan Kanda ini. Rebutan adzan di MSU (kecuali Subuh :p), Makan bareng di Warteg Idola, bersihin tempat wudhu ikhwan sore-sore, hingga beli buku bareng di Palasari. :)

Pasca beliau melanjutkan studi S2 di UGM Jogjakarta, berkuranglah waktu menyimak cerita-cerita inspiratif dari beliau. Namun saat beliau berkesempatan beraktivitas di Bandung, saya manfaatkan waktu yang ada untuk berbagi cerita. Termasuk ketika beliau memasuki masa akhir lajangnya.

Kak Fachrie pernah menasihati, 
"Berbeda, antara menyegerakan dan tergesa-gesa. Sangat berbeda. Menikah itu bukan perkara siapa nomor satu; bukan perkara siapa yang duluan siapa yang belakangan..."

Ternyata pernyataan Kanda satu ini sejalan dengan apa yang pernah Rasulullah SAW sampaikan,
"Mintalah fatwa dari hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tentram jiwa padanya dan tentram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah apa-apa syak dalam jiwa dan ragu-ragu dalam hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya."

Nasihat berikut ini juga sering Kanda ulang-ulang di tiap kali kesempatan jumpa,
"Apa yang mau ente cari dari menikah? Carilah berkah. Tujulah barakah dalam menikah. Pernikahan yang barakah akan dicapai dengan cara yang barakah. Cara yang sesuai syariat, cara yang Allah ridhai. Jauh dari maksiat dalam prosesnya, serta penuh dengan pelibatan Allah disana. Dan menikah ialah persoalan akidah. Apakah kita yakin kepada Allah atau tidak. Disinilah seni mencapai barakah."
 #JLEBB. Berat. Berkaca dari setiap kali perbincangan, ternyata banyak hal yang harus dipersiapkan. InsyaAllah setiap obrolan 'kan menjadi sebaik-baik pelajaran.
Haturuhun, Kanda Fachrie. ^^

Fachrie - Hani
Barakallahu lakuma wabaraka 'alaikuma wajama'a bainakuma fii khayr..

No comments:

Post a Comment