Thursday, January 30, 2014

Generasi Nunduk [part 1]

Bicara generasi tentunya tidak bisa lepas dari bicara mengenai perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi sejalan dengan berkembangnya pola pikir dan tingkah laku sebuah generasi. Pola pikir dan tingkah laku generasi 90an seperti saya tentunya akan berbeda dengan generai '80an, '70an, bahkan generasi 2000an.



Gambar dari sini
Masih akrab diingatan saat masa-masa Handphone merupakan sebuah barang yang langka, dimana memilikinya menjadi sebuah prestise tertentu. Adapun di masa itu, Handphone tidak secanggih sekarang; mode polyphonic, minim kamera, transfer data dengan InfraRed, bentuknya pun jauh dari istilah slim.
Pun dengan Pajer, ia menjadi gadget tercanggih di masanya.
Gambar dari sini

"Tidit pajerku berbunyi
Tidit tidit begitu bunyinya
Kadang punya pajer bikin senang
Kadang bikin resah, kadang bikin marah"


Begitu kata Sweet Martabak, group HipHop di era 90'an menyanyikan lagu Rap berjudul "Ti Di Dit".

Mungkin jarang ada anak-anak muda; SD-SMP-SMA di masa itu yang lekat tangannya dengan gadget-gadget canggih. Gadget berupa Handphone ataupun Pajer masih sebatas digunakan oleh para orangtua. Lalu bagaimana generasi tersebut berkomunikasi dengan rekan seusianya? Tradisi surat menyurat mungkin menjadi jawabannya. Ucapan-ucapan hari raya pun belum ada yang menggunakan fasilitas Broadcast Message. Kartu ucapan masih menjadi produk terlaris dari toko-toko buku.

Lain dulu, lain sekarang..

Generasi kini semakin dimudahkan dengan kemajuan teknologi. Banyak dampak positif dari kemajuan teknologi ini. Komunikasi semakin mudah dengan adanya layanan internet di hampir setiap gadget. Perusahaan telekomunikasi pun berlomba-lomba dalam melayani pelanggannya dalam berkomunikasi. Layanan komunikasi pun bergeser; tidak hanya melayani komunikasi teks dan suara saja, tetapi juga melayani komunikasi data. Hal ini memungkinkan kita untuk menggenggam dunia hanya dengan gadget di tangan.

Namun tidak sedikit pula dampak negatif dari adanya kemudahan ini. Banyak dari kita yang menjadi lalai, keasyikkan dengan gadget yang ada di genggaman. Berbagai fitur pun semakin beragam. Ditambah lagi dengan bergesernya era SMS ke chat via BBM ataupun WhatsApp. Pun dengan bergesernya era Friendster ke era Facebook, Twitter, Tumblr, Youtube, Instagram, Path, dan sosmed-sosmed lainnya. Maka semakin betah kita dengan gadget di tangan.

Meng-update tiap aktivitas di Twitter. Setiap hari, bahkan setiap jam. Ada...
Atau bahkan setiap detail aktivitas. Menjadikan Twitter atau Facebook sebagai sarana menumpahkan kegalauan. Juga ada...
Mengabadikan setiap moment di Instagram atau Path, banyak...
Rutinitas sebelum makan atau minum: Take Pict - Edit - Save - Upload - lalu Share in Instagram / Path / Twitter / Facebook, juga banyak...
Bahkan parahnya, banyak pula yang hatinya tersakiti akibat diacuhkan oleh lawan bicaranya yang asik "nunduk" dengan aplikasi BBM atau WhatsApp.. Ini juga ada..

Sehingga rasanya tak berlebihan jika saya menggunakan istilah Generasi Nunduk untuk menggambarkan fenomena generasi kini...

*bersambung ^^

No comments:

Post a Comment