Thursday, January 22, 2015

Mengenal Bahaya Syiah


Ahad, 4 Mei 2014 lalu, DKM Syamsul 'Ulum Universitas Telkom menyelenggarakan sebuah kajian bedah buku "Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syiah di Indonesia" yang bekerjasama dengan MUI. Turut hadir pula perwakilan dari MIUMI Pusat selaku pembicara, yaitu Ustadz Fahmi Salim. Berdasarkan laporan panitia penyelenggara, kajian tersebut dihadiri sekitar 300 peserta. Berikut ulasan singkat kajiannya.

* * *

Syiah dikenal dengan sebutan Rafidhah karena mereka menolak mengakui khalifah Abu Bakar ra dan 'Umar bin Khaththab ra dan penolakan mereka atas sanjungan Zaid bin 'Ali bin Husain terhadap dua orang terbaik tsb (Abu Bakar & Umar). Mereka menyikapi jawaban Zaid bin Ali bin Husain dengan , "Rafadhnaka" yang artinya 'kami menolak jawabanmu'..


 
Akhirnya mereka dikenal dengan nama Rafidhah. Rafidhah adalah salah1 sekte Syiah, & memiliki bnyk nama diantaranya al-Itsna 'Asyariyah, Ja'fariyyah, Imamiyyah dll, tapi hakikatnya sama.

Apabila pada zaman ini disebutkan kata Syiah secara mutlak, maka tidak lain yang dimaksudkan adalah Rafidhah.

Rafidhah memiliki keyakinan-keyakinan yang sangat bertentangan dengan Islam; yang mereka jadikan sebagai dasar agama mereka. 

Di antara kerusakan keyakinan mereka (#syiah) antara lain...
(1) Al-Qur'an yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh SWT telah banyak berkurang dan mengalami banyak perubahan. Bahkan menurut mereka, al-Qur'ân hanya sepertiga dari al-Qur`ân yg dipegang 'Ali bin Abi Thâlib ra; yang mereka sebut dengan Mushaf Fâthimah; yang turun temurun dibawa oleh para imam dan sekarang dibawa oleh Imam al-Muntazhar (imam yang mereka tunggu kedatangannya).

(2) Menurut mereka; Al-Qur'ân tidak bisa dipahami kecuali dengan penafsiran para imam dua belas (panutan mereka).

(3) Mereka melakukan ta'thîl (meniadakan) asma-asma dan sifat-sifat Allâh SWT sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum Jahmiyyah.

(4) IMAN dalam pandangan mereka adalah mengenal dan mencintai para imam.

(5) Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qadariyyah (kelompok yang tidak mengimani takdir.

(6) Mereka meyakini: Rasûlullâh SAW berwasiat kepada 'Ali ra untuk menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya.

(7) Pengkafiran terhadap para Sahabat Nabi & keyakinan bahwa para Sahabat Nabi telah murtad, kecuali hanya beberapa orang saja dari mereka. "Mereka ingin padamkan cahaya (agama) Allah dgn mulut (ucapan) mereka, & Allah tetap sempurnakan cahayaNya meski org2 kafir benci." [Shaff:8]

(8) Mereka meyakini; Para imam dua belas mendapatkan wahyu dari Allâh SWT, sehingga kaum #syiah mendefinisikan Sunnah dengan istilah segala yang berasal dari orang ma'shûm; baik berupa perkataan, perbuatan, ataupun pembenaran. Menurut mereka, hanya 'Ali bin Abi Thâlib ra yang menguasai Sunnah-sunnah Rasulullah SAW.

(9) Imâmah (kepemimpinan) kaum Muslimin hanya dipegang oleh Imam Dua Belas. Mereka mencela & tidak mengakui khilafah Abu Bakar ra & 'Umar ra. Tentang keyakinan ini, Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa tidak mengakui khilafah (kepemimpinan) Abu Bakar ra & 'Umar ra, dia adalah seorang rafidhi"

(10) Para imam memiliki sifat ma'shûm; terjaga dari kesalahan mereka, tidak pernah lupa & selalu mengetahui apa yang terjadi & yang akan terjadi.

(11) Para imam tidak akan mati kecuali dengan keinginan mereka

(12) Para imam akan bangkit dari kubur apabila mereka menghendaki, untuk menjumpai sebagian manusia.

(13) Mereka meyakini; Para imam dan wali lebih mulia daripada para nabi dan rasul.

(14) Para imam akan kembali ke dunia setelah kematian mereka, demikian pula Ahlussunnah. Mereka kemudian akan membalas para Sahabat; menyalib Abu Bakar ra & 'Umar ra, serta menegakkan hukuman zina terhadap 'Aisyah ra.

(15) Kuburan para imam adalah tempat-tempat suci. 

(16) Keyakinan Bada', yaitu terkuaknya sesuatu bagi Allâh SWT setelah sebelumnya tersembunyi, sehingga sebabkan Allâh SWT menarik perkataan yang telah difirmankan.

(17) Mereka berkeyakinan orang2 di luar mereka adalah kafir, sama sekali tidak berhak untuk masuk surga.

(18) Mereka yakin bahwa seluruh kebaikan yang dilakukan oleh Sunni akan diberikan untuk Syiah dan dosa-dosa Syiah akan dibebankan kepada Sunni.

(19) Kewajiban melakukan TAQIYAH; yaitu seorang penganut agama Syiah berkata dengan perkataan yang berbeda dengan apa yg dia yakini, atau (taqiyah) menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada pada hatinya. Keyakinan taqiyah ini merupakan satu kewajiban bagi para penganut #Syiah.
Oleh karena itu, penganut #Syiah mengerjakan shalat di belakang Ahlussunnah dalam rangka taqiyah (melindungi diri).
Begitu pun dengan pujian-pujian para imam mereka terhadap para Sahabat; itu dilakukan dalam rangka menjalankan taqiyah.

(20) Halalnya darah dan kehormatan Ahlussunnah/Sunni. Menurut mereka, boleh menggunjing, mencela bahkan melaknat Ahlussunnah.

(21) Menghalalkan nikah mut'ah (kawin kontrak). Bahkan menurut mereka nikah mut'ah lebih utama daripada menjalankan shalat, puasa & haji.
 
Wallahu a'lam. . .

Silakan baca juga livetweet Arsip @MSUcenter


Semoga bermanfaat

1 comment:

  1. Iya nih harus diwaspadai banget gerakan syiah ini ya gan. Nice info banget gan, ditunggu tulisan lanjutannya ya gan ^^

    ReplyDelete