Sesederhana bebas bernafas tanpa dipungut bayaran;
Sesederhana kelopak mata yang dapat melakukan kedipan;
Sesederhana berbagai anggota tubuh yang dapat melakukan berbagai gerakan;
Sesederhana tubuh nan sehat sehingga dapat lakukan ragam kegiatan;
Sesederhana mata yang mampu menatap indahnya karya Tuhan;
Sesederhana telinga yang mampu mendengar ragam suara;
Sesederhana mulut yang menjadi jalan masuknya makanan;
Sesederhana lidah yang mengecap rasa dan mengucap berbagai kata;
Bahkan sesederhana bebas dari sakit gigi ataupun sariawan;
Sesederhana itu...
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kau dustakan...
Sesederhana akal yang mudah berfikir;
Sesederhana hati yang gemar berdzikir;
Sesederhana raga yang terbangun pasca terlelap di malam panjang;
Sesederhana hati yang cenderung dalam ketaatan;
Sesederhana diri yang terjaga dari bisik kemaksiatan;
Sesederhana beragam kemudahan yang hadir pasca kesulitan;
Sesederhana ringannya tangan memberi kepada yang membutuhkan;
Sesederhana langkah yang dimudahkan berjalan menuju ketaqwaan;
Sesederhana tiap perjalanan yang diberi keselamatan;
Sesederhana dipertemukan dengan ragam orang yang mengajak pada kebaikan;
Sesederhana itu...
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kau dustakan...
Sebuah kontemplasi diri,
Bandung dini hari,
26 Februari 2014