Suatu ketika di awal tahun ajaran 2005..
Sore itu menunjukkan jam pulang sekolah. Belasan anak kelas sepuluh berkumpul di MBR, Masjid Baiturrahman, masjid di sekolah kami SMA 28 Jakarta. Mereka sedang mendengarkan arahan dari salah seorang senior marawis, Ahong namanya. Gw juga lupa, ga pernah tau nama aslinya siapa. :p
Balik lagi ke MBR. Mereka yang nyimak arahan Ahong adalah sekumpulan anak-anak baru peminat seni marawis. Dan gw termasuk di dalamnya. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama pasca "promosi" marawis saat MOS. Agendanya: perkenalan.
Sekadar flashback. Mungkin sama kayak SMA-SMA lainnya di awal tahun pelajaran. Ada yang namanya MOS, Masa Orientasi Sekolah. Biasanya dikenalkan dengan segala seluk-beluk mengenai sekolah, termasuk ekstra kurikuler (ekskul). Satu ekskul yang agak nyentrik buat gw waktu itu adalah: marawis. Cowok-cowok kelas XII (3 SMA), tampangnya agak sangar, pake baju seragam putih abu-abu, pegang alat-alat semacam rebbana, sambil shalawatan. Mereka keliling ke setiap stand-stand atau kelas-kelas, berusaha menarik perhatian para calon siswa.
Buat gw, mereka nyentrik. Sangat baru buat gw yang biasanya ngeliat alat-alat semacam rebbana dimainin sama ibu-ibu. Selain nyentrik, mereka juga unik. Anak-anak SMA, cowok, maen musik, tergabung di group band, itu biasa. Lha ini, selain ada yang join di anggota band, mereka join juga di tim marawis. Di antara mereka juga ternyata ada petinggi juga. Mereka adalah Bang Ojan (Ketua OSIS SMA 28), dan Bang Ridho (Ketua MPK SMA 28). Tim marawis ini biasa tampil mengisi acara-acara peringatan hari besar Islam; seperti maulid, Isra' Mi'raj, dll.
Salutlah sama senior-senior gw di marawis 28 (angkatan2006). Bang Ahong, Bang Ojan, Bang Toniman, Bang Ridho, dll. Apakabar mereka ya? :D
Dan dari perkenalan inilah, kemudian muncul tim marawis WISMILAQ; generasi keren setelah generasinya Ahong-Ojan. ^^
Sekian awal mula perkenalan. Detail mengenai apa itu WISMILAQ, akan ditulis di lain kesempatan. InsyaaAllah..
Sore itu menunjukkan jam pulang sekolah. Belasan anak kelas sepuluh berkumpul di MBR, Masjid Baiturrahman, masjid di sekolah kami SMA 28 Jakarta. Mereka sedang mendengarkan arahan dari salah seorang senior marawis, Ahong namanya. Gw juga lupa, ga pernah tau nama aslinya siapa. :p
Balik lagi ke MBR. Mereka yang nyimak arahan Ahong adalah sekumpulan anak-anak baru peminat seni marawis. Dan gw termasuk di dalamnya. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama pasca "promosi" marawis saat MOS. Agendanya: perkenalan.
 |
| Jaman ababil didikan Ahong, sebelum jadi Genereasi Nunduk |
Sekadar flashback. Mungkin sama kayak SMA-SMA lainnya di awal tahun pelajaran. Ada yang namanya MOS, Masa Orientasi Sekolah. Biasanya dikenalkan dengan segala seluk-beluk mengenai sekolah, termasuk ekstra kurikuler (ekskul). Satu ekskul yang agak nyentrik buat gw waktu itu adalah: marawis. Cowok-cowok kelas XII (3 SMA), tampangnya agak sangar, pake baju seragam putih abu-abu, pegang alat-alat semacam rebbana, sambil shalawatan. Mereka keliling ke setiap stand-stand atau kelas-kelas, berusaha menarik perhatian para calon siswa.
Buat gw, mereka nyentrik. Sangat baru buat gw yang biasanya ngeliat alat-alat semacam rebbana dimainin sama ibu-ibu. Selain nyentrik, mereka juga unik. Anak-anak SMA, cowok, maen musik, tergabung di group band, itu biasa. Lha ini, selain ada yang join di anggota band, mereka join juga di tim marawis. Di antara mereka juga ternyata ada petinggi juga. Mereka adalah Bang Ojan (Ketua OSIS SMA 28), dan Bang Ridho (Ketua MPK SMA 28). Tim marawis ini biasa tampil mengisi acara-acara peringatan hari besar Islam; seperti maulid, Isra' Mi'raj, dll.
Salutlah sama senior-senior gw di marawis 28 (angkatan2006). Bang Ahong, Bang Ojan, Bang Toniman, Bang Ridho, dll. Apakabar mereka ya? :D
Dan dari perkenalan inilah, kemudian muncul tim marawis WISMILAQ; generasi keren setelah generasinya Ahong-Ojan. ^^
 |
| Tim Marawis SMAN 28 2005 - 2008 |
Sekian awal mula perkenalan. Detail mengenai apa itu WISMILAQ, akan ditulis di lain kesempatan. InsyaaAllah..
No comments:
Post a Comment